Jumat, 19 April 2013

makalah kepempinan pendidikan


Kepemimpinan Pendidikan












Oleh

DEDI HERYADI
NIM 8232121320


Sebuah Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Tugas Mandiri Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan
Pada Fakultas Program Pascasarjana




Universitas Galuh Ciamis
April 2013






UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2013
Jl. R.E. Martadinata No. 150. Tlp. (0265) 776944-Ciamis



DAFTAR ISI
Halaman

HAK CIPTA............................................................................................................. i
                  
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I        PENDAHULUAN .............................................................................. 1

BAB II       PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A.  Kajian Pustaka ................................................................................. 3

B.  Implentasi......................................................................................... 5

1.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan  nilai-nilai Equaliy           5

2.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Equality           6

3.    Kepemimpinan Pendidikan dipandang berdasarkan isu publik 

tentang Kurikulum tahun 2013 ……………………………..          8

4.     Keterkaitan Visionary leadership dengan pendidikan …….           9


BAB III     SIMPULAN....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….      14















 KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
makalah sebagai tugas Individu. Makalah ini merupakan laporan hasil pengkajian lapangan mengenai Kepemimpinan di lingkungan pendidikan.
Penulisan makalah diawali dengan survei tentang persepsi dan identifikasi
problema aktual terkait dengan standar kepala sekolah di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Ciamis yang mengacu pada Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah yang mengungkap aspek sumber daya manusia, operational rules, fasilitas pendukung dan dukungan dana. Dalam makalah ini dikembangkan pula alternatif-alternatif solusi untuk masing-masing aspek sejalan denganin dikatorin dikator pokok dimensi standardisasi kompetensi kepala sekolah sesuai Permendiknas tersebut dengan dukungan berbagai literatur yang relevan. Dalam bagian akhir makalah telah pula diambil kesimpulan yang mengacu pada permasalahan dan pembahasannya serta memberikan rekomendasi sebagai implikasi dari simpulan.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga dapat menyelesaikan makalahini. Tidak lupa pula mohon ma’af kalau ada kekurangan dan kekhilafan, serta terima kasih atas saran dan kritiknya demi kebermanfaatan tulisan ini. Akhirnya semoga tulisan ini ada guna dan manfaatnya serta menjadi amal ibadah kita kepadaNya. Amin.
Sidamulih, April 2013
Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik.
Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.















 BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kajian Pustaka
Menurut sejarah, “kepemimpinan” muncul pada abad 18 dan ada beberapa pengertian darikepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang, baik individu maupun masyarakat. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Dari pengertian-pengertian di atas Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin, Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin juga seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Meskipun banyak di antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.
Kepemimpinan juga sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.

B.  Implementasi
1.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan makna nilai-nilai Equity
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan, Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal, Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati.
Seperti contoh Nelson Mandela, Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka. Dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.
Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati. Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan pendidikan maupun di luar pendidikan seorang pemimpin harus memiliki kemampuan ” Equty “. Mengapa demikian? Hal ini sangatlah penting, bahwa seorang pemimpin khususnya dibidang pendidikan harus mampu bersosialisasi dan bermasyarakat.
Sutermeister (1976: 3) berpendapat: “perubahan dan peningkatan kualitas    SDM dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan dipandamg sebagai suatu faktor penentu keberhasilan seseorang, baik secara sosial maupun ekonomi”.

Dengan demikian kepemimpinan pendidikan berdasarkan nilai-nilai “Equity”artinya Kepemimpinan pendidikan tidak boleh membedakan kelas sosial atau jenis kelamin, tetapi manusia memiliki harkat yang sama sehingga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang sama berdasarkan kemampuannya masing-masing.

2.    Makna Kepemimpinan Pependidikan berdasarkan nilai-nilai Equality
Dalam konteks equality, kepemimpinan pendidikan harus memberikan pelayanan prima kepada siswa untuk mendapat peluang yang sama untuk mendapat prestasi sesuai dengan yang mereka inginkan . Artinya, kita tidak perlu risau dengan beragamnya hasil prestasi belajar siswa sejauh kesempatan yang kita berikan pada mereka untuk mengoptimalkan sumber daya yang sesuai keampuan pribadi yang sama. Hal ini bermakna pengelompokan siswa berdasarkan tingkat penyerapan akan pelajaran akan pelajaran harus dinamis, tidak boleh ada pemaksaan metodik yang sama pada siswa dengan kemampuan yang berbeda.
Beberapa implikasi mengenai nilai-nilai enquality, yaitu:
1. Kita secara sporadik tidak bisa membedakan siswa dalam kelas-kelas tertentu, artinya segregasi atau pengelompokan bersifat statis.
2. Jika pengelompokan itu masih tetap dilakukan, maka pengelompoka tidak dilakukan secara sama untuk semua katagori mata pelajaran.
3. Keragaman metodik dalam pembelajaan mutlak digunakan untuk kelas-kelas  dengan tingkat penerimaaan pembelajaran yang berbeda . untuk kelas cerrdas, ini artinya ada pemberian kesempatan dan peluang yang sama kepada masing-masing individuuntuk berkompetensi dengan bekal yang sama dari sekolah.
Dengan demikian dari tiga hal di atas apabila dikaitkan dengan prinsip kepemimpinan, tidak seperti selama ini yang sebenarnya kesetaraan yang diinginkan malah tidak tercapai dengan mengorbankan hak beberapa unsur ruang lingkup di lingkungan pendidikan atau pemaksaan yang berangkat dari sebuah kesalahan.


3.    Kepemimpinan pendidikan memandang dari “Isu publik tentang kurikulim 2013“.
Pendidikan merupakan tonggak kemajuan bangsa, cacatnya suatu pendidikan di dalam suatu negara menggambarkan keadaan negara tersebut. Berbagai inovasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia selalu dilakukan khususnya oleh pemerintah. Baru-baru ini kita sempat dikagetkan akan “Louncing-nya” suatu kurikulum baru menggantikan KTSP. Kurikulum 2013 yang saat ini dalam tahap uji publik, dibuat dengan berbagai alasan tertentu, ibarat sebuah handphone yang fiturnya sudah ketinggalan haruslah diganti , namun setelah diganti dengan handphone baru yang memiliki gps, wifi, brosing, dan sebagainya namun penggunaaannya kurang lebih analoginya seperti itu. Salah satu alasan yang dikatakan oleh pak Mentri selaku orang yang dituakan dalam bidang pendidikan bahwa:
1.    Kurikulum Indonesia sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, jadi sudah saatnya untuk diganti dengan yang baru.
2.    Kurang jam pelaajaran dari tiap mata pelajaran, sehingga harus ada penambahan jam pelajaran dari masing-masing pelajaran.

Bagaimanapun pengembangan kurikulum yang dilakukan haruslah memberikan suatu kontribusi unnruk kemajuan pendidikan di negeri ini, penulis (publik) ingin membandingkan pengembagan kurikulum dengan prroses pembuatan “ donat “.
Donat dikatakan berhasil dibuat jika dalam pengembangan terlihat makin membesar dari tepung yang kecil menjadi bulat membesar, dan dapat dinikmati, yah kurang lebih seperti itulah seharusnya peyang berhasil. Pengembangan kurikulum dikatakan berhasil, jika output yang dihasilkan dari suatu proses pendidikan mempunyai kualitas intelektual yang tinggi dan berdaya saing Global.
4.    Keterkaitan Visionary Leadership
Manajemen pendidikan inin sebagai roses pengembangann kegiata kerja sama kelompok untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan tersebut mencakup perencanaan, pengorganiasian, penggerakan, dan pengawasan. Dalam hal ini fungsi manajemen pendidikan pendidikan untuk menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Saat ini perlu dikembaangkan kepemimpinan bervisi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan pendidikan akan pemberdayaan dan kemandirian. Kekuatan kepemimpinan yang bervisi tersebut tentu akan menghasilkan berbagai kebijakan dan opersionalisasi kerja yang dibimbing oleh visi sebagai dasar pencapaian tujuan.
Visi yang dijalankan  secara konsisten telah berorientasi pada mutu baik proses maupun hasil pendidikan. Dengan demikian hal penting yang memposisikan diri sebagai komponen yang memberikan pengaruh kuat pada efektifitas pencapaian pendidikan berkualitas di era desentralisasi adalah Visionary leadership.
Kenytaan di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat penilaian umum bahwa pemimpin dibidang pendidikan belum menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinannya, apalagi Visionary leadership sebagai tuntutan perubahan organisasional. Belum oftimalnya fungsi kepemimpinan akan berpengaruh kuat terhadap penciptaan, pembentukan, dan efisiensi budaya pendidikanbaik pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, karena budaya menjadi representasi kepemimpinan pendidikan.
Paaradigma pendidikan yang memberikan kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang diemban sekolahnya. Dalam hal ini, kepqla sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidika. Hal ini terlihat dalam pasal 12 ayat 1 dalam Peraturan pemerintah (PP) tahun 1990, bahwa: “Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaaan tenaga kependidikan, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Apa yang disampaikan di atas menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleknya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Selain itu, perkembangan IPTEK, seni da budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah berkembang sangat pesat. Berpijak dari hal itu, setiap kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu atau peningkatan kualitas kepada kependidikan yang lebih baik.
Seorang kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga pendidikan, harus mempunyai karakter dan kriteria tertentu. Kepala sekolah yang berhasil adalah mereka yang memahami keberadaan sekolah/ lembaga sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan perananya sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Sekolah/ lembaga pendidikan akan mencapai performa terbaik jika dipimpin oleh seorang kepala yang kuat, visioner, konsisten, demokratis, dan berani mengambil keputusan strategis.
Pemimpin lebih kuasa menciptakan kreasi dan inovasi untuk mengembangkan organisasi sekalipun tugas dan resiko tugas yang capai lebih berat atau beresiko dibanding bawahan, namun sering kali seorang pemimpin dapat mencapai kepuasan diri (statisfaction)  karena dapat mengaktualisasikan diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sehingga dampak positif pada diri pemimpin adalah peluang karier yang lebih tinggi sebagai mpenghargaan atas prestasi yang telah dicapai. Kepuasan lainnya adalah dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.
Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, dibawah ini penulis sampaikan beberapa definisi visionary leadership, yaitu:
a.       Kepemimpinan (Visionary Leadership), merupakan keampuan pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasi suatu visi yang realistik, dapat dipercaya, atraktif tentang masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisional yang terus bertumbuh dan meningkat sampai saat ini, mengikuti perkembangan zaman. Pemimpin mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan organisasi, hal ini didasari oleh legitimasi secara formal atau nonformal yang melekat pada diri pemimpin.
b.      Kepemimpinan (Visionary Leadership) dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, menstransformasikan, mengimlementasikan, dan menciptakan pemikiran-pemikiran ideal yang beerasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita  organisasi dimasa depan yang harus dicapai melalui komitmen semua personil.
c.       Kepemimpinan (Visionary Leadership), adalah kekampuan pemimpin dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisakan, dan menciptakan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil dari interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders, yang diyakini atau diwujudkan melalui komitmen semua anggota.
Berdasarkan implementasi di atas dapat disimpulkan bahwa, Visionary leadership adalah kemampuan pemimpinutnuk mencetuskan ide atau gagasan suatu visi selanjutnya melalui dialog yang kritis dengan unsur pemimpin/ anggota organisasi dan stakehlders lainnya, merumuskan masa depan  organisasi yang dicita-citakan yang harus dicapai melalui komitmen semua organisasi melalui proses sosialisasi, transformasi, implementasi gagasan ideal oleh pemimpin organisasi.




 BAB III
SIMPULAN

Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.


















DAFTAR PUSTAKA

a.    http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemenkepemimpinan_6811.html
b.    James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan, Jakarta:Mitra Usaha
c.    kemendikbud.go.id/ 2013/ 3/ kebijakan strategi kemendikbud.
d.   pipsus.kompas.com/ 2236/ kurikulum 2013
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta
e.    puskurbuk.net/ …./ uji publik-kurikulum 2013 html.
     W. Brown steven, 1998, Manajemen Kepemipinan, Jakarta: Profesional     Books
f.     www.antaranews.com/ mendikbud-buku-kurikulum.
g.    www.badilag.net/ prinsip pendidikan equality dan equalitas
h.    www.blogspot.com/ makalah kependidikan
i.      www.slideshare.net/ makalah leadership 





Makalah kepemimpinan pendidikan


Kepemimpinan Pendidikan












Oleh

DEDI HERYADI
NIM 8232121320


Sebuah Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Tugas Mandiri Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan
Pada Fakultas Program Pascasarjana




Universitas Galuh Ciamis
April 2013






UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2013
Jl. R.E. Martadinata No. 150. Tlp. (0265) 776944-Ciamis



DAFTAR ISI
Halaman

HAK CIPTA............................................................................................................. i
                  
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I        PENDAHULUAN .............................................................................. 1

BAB II       PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A.  Kajian Pustaka ................................................................................. 3

B.  Implentasi......................................................................................... 5

1.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan  nilai-nilai Equaliy           5

2.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Equality           6

3.    Kepemimpinan Pendidikan dipandang berdasarkan isu publik 

tentang Kurikulum tahun 2013 ……………………………..          8

4.     Keterkaitan Visionary leadership dengan pendidikan …….           9


BAB III     SIMPULAN....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….      14



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
makalah sebagai tugas Individu. Makalah ini merupakan laporan hasil pengkajian lapangan mengenai Kepemimpinan di lingkungan pendidikan.
Penulisan makalah diawali dengan survei tentang persepsi dan identifikasi
problema aktual terkait dengan standar kepala sekolah di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Ciamis yang mengacu pada Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah yang mengungkap aspek sumber daya manusia, operational rules, fasilitas pendukung dan dukungan dana. Dalam makalah ini dikembangkan pula alternatif-alternatif solusi untuk masing-masing aspek sejalan denganin dikatorin dikator pokok dimensi standardisasi kompetensi kepala sekolah sesuai Permendiknas tersebut dengan dukungan berbagai literatur yang relevan. Dalam bagian akhir makalah telah pula diambil kesimpulan yang mengacu pada permasalahan dan pembahasannya serta memberikan rekomendasi sebagai implikasi dari simpulan.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga dapat menyelesaikan makalahini. Tidak lupa pula mohon ma’af kalau ada kekurangan dan kekhilafan, serta terima kasih atas saran dan kritiknya demi kebermanfaatan tulisan ini. Akhirnya semoga tulisan ini ada guna dan manfaatnya serta menjadi amal ibadah kita kepadaNya. Amin.
Sidamulih, April 2013
Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik.
Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.















 BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kajian Pustaka
Menurut sejarah, “kepemimpinan” muncul pada abad 18 dan ada beberapa pengertian darikepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang, baik individu maupun masyarakat. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Dari pengertian-pengertian di atas Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin, Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin juga seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Meskipun banyak di antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.
Kepemimpinan juga sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.

B.  Implementasi
1.    Kepemimpinan pendidikan berdasarkan makna nilai-nilai Equity
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan, Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal, Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati.
Seperti contoh Nelson Mandela, Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka. Dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.
Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati. Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan pendidikan maupun di luar pendidikan seorang pemimpin harus memiliki kemampuan ” Equty “. Mengapa demikian? Hal ini sangatlah penting, bahwa seorang pemimpin khususnya dibidang pendidikan harus mampu bersosialisasi dan bermasyarakat.
Sutermeister (1976: 3) berpendapat: “perubahan dan peningkatan kualitas    SDM dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan dipandamg sebagai suatu faktor penentu keberhasilan seseorang, baik secara sosial maupun ekonomi”.

Dengan demikian kepemimpinan pendidikan berdasarkan nilai-nilai “Equity”artinya Kepemimpinan pendidikan tidak boleh membedakan kelas sosial atau jenis kelamin, tetapi manusia memiliki harkat yang sama sehingga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang sama berdasarkan kemampuannya masing-masing.

2.    Makna Kepemimpinan Pependidikan berdasarkan nilai-nilai Equality
Dalam konteks equality, kepemimpinan pendidikan harus memberikan pelayanan prima kepada siswa untuk mendapat peluang yang sama untuk mendapat prestasi sesuai dengan yang mereka inginkan . Artinya, kita tidak perlu risau dengan beragamnya hasil prestasi belajar siswa sejauh kesempatan yang kita berikan pada mereka untuk mengoptimalkan sumber daya yang sesuai keampuan pribadi yang sama. Hal ini bermakna pengelompokan siswa berdasarkan tingkat penyerapan akan pelajaran akan pelajaran harus dinamis, tidak boleh ada pemaksaan metodik yang sama pada siswa dengan kemampuan yang berbeda.
Beberapa implikasi mengenai nilai-nilai enquality, yaitu:
1. Kita secara sporadik tidak bisa membedakan siswa dalam kelas-kelas tertentu, artinya segregasi atau pengelompokan bersifat statis.
2. Jika pengelompokan itu masih tetap dilakukan, maka pengelompoka tidak dilakukan secara sama untuk semua katagori mata pelajaran.
3. Keragaman metodik dalam pembelajaan mutlak digunakan untuk kelas-kelas  dengan tingkat penerimaaan pembelajaran yang berbeda . untuk kelas cerrdas, ini artinya ada pemberian kesempatan dan peluang yang sama kepada masing-masing individuuntuk berkompetensi dengan bekal yang sama dari sekolah.
Dengan demikian dari tiga hal di atas apabila dikaitkan dengan prinsip kepemimpinan, tidak seperti selama ini yang sebenarnya kesetaraan yang diinginkan malah tidak tercapai dengan mengorbankan hak beberapa unsur ruang lingkup di lingkungan pendidikan atau pemaksaan yang berangkat dari sebuah kesalahan.


3.    Kepemimpinan pendidikan memandang dari “Isu publik tentang kurikulim 2013“.
Pendidikan merupakan tonggak kemajuan bangsa, cacatnya suatu pendidikan di dalam suatu negara menggambarkan keadaan negara tersebut. Berbagai inovasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia selalu dilakukan khususnya oleh pemerintah. Baru-baru ini kita sempat dikagetkan akan “Louncing-nya” suatu kurikulum baru menggantikan KTSP. Kurikulum 2013 yang saat ini dalam tahap uji publik, dibuat dengan berbagai alasan tertentu, ibarat sebuah handphone yang fiturnya sudah ketinggalan haruslah diganti , namun setelah diganti dengan handphone baru yang memiliki gps, wifi, brosing, dan sebagainya namun penggunaaannya kurang lebih analoginya seperti itu. Salah satu alasan yang dikatakan oleh pak Mentri selaku orang yang dituakan dalam bidang pendidikan bahwa:
1.    Kurikulum Indonesia sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, jadi sudah saatnya untuk diganti dengan yang baru.
2.    Kurang jam pelaajaran dari tiap mata pelajaran, sehingga harus ada penambahan jam pelajaran dari masing-masing pelajaran.

Bagaimanapun pengembangan kurikulum yang dilakukan haruslah memberikan suatu kontribusi unnruk kemajuan pendidikan di negeri ini, penulis (publik) ingin membandingkan pengembagan kurikulum dengan prroses pembuatan “ donat “.
Donat dikatakan berhasil dibuat jika dalam pengembangan terlihat makin membesar dari tepung yang kecil menjadi bulat membesar, dan dapat dinikmati, yah kurang lebih seperti itulah seharusnya peyang berhasil. Pengembangan kurikulum dikatakan berhasil, jika output yang dihasilkan dari suatu proses pendidikan mempunyai kualitas intelektual yang tinggi dan berdaya saing Global.
4.    Keterkaitan Visionary Leadership
Manajemen pendidikan inin sebagai roses pengembangann kegiata kerja sama kelompok untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan tersebut mencakup perencanaan, pengorganiasian, penggerakan, dan pengawasan. Dalam hal ini fungsi manajemen pendidikan pendidikan untuk menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Saat ini perlu dikembaangkan kepemimpinan bervisi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan pendidikan akan pemberdayaan dan kemandirian. Kekuatan kepemimpinan yang bervisi tersebut tentu akan menghasilkan berbagai kebijakan dan opersionalisasi kerja yang dibimbing oleh visi sebagai dasar pencapaian tujuan.
Visi yang dijalankan  secara konsisten telah berorientasi pada mutu baik proses maupun hasil pendidikan. Dengan demikian hal penting yang memposisikan diri sebagai komponen yang memberikan pengaruh kuat pada efektifitas pencapaian pendidikan berkualitas di era desentralisasi adalah Visionary leadership.
Kenytaan di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat penilaian umum bahwa pemimpin dibidang pendidikan belum menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinannya, apalagi Visionary leadership sebagai tuntutan perubahan organisasional. Belum oftimalnya fungsi kepemimpinan akan berpengaruh kuat terhadap penciptaan, pembentukan, dan efisiensi budaya pendidikanbaik pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, karena budaya menjadi representasi kepemimpinan pendidikan.
Paaradigma pendidikan yang memberikan kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang diemban sekolahnya. Dalam hal ini, kepqla sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidika. Hal ini terlihat dalam pasal 12 ayat 1 dalam Peraturan pemerintah (PP) tahun 1990, bahwa: “Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaaan tenaga kependidikan, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Apa yang disampaikan di atas menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleknya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Selain itu, perkembangan IPTEK, seni da budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah berkembang sangat pesat. Berpijak dari hal itu, setiap kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu atau peningkatan kualitas kepada kependidikan yang lebih baik.
Seorang kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga pendidikan, harus mempunyai karakter dan kriteria tertentu. Kepala sekolah yang berhasil adalah mereka yang memahami keberadaan sekolah/ lembaga sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan perananya sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Sekolah/ lembaga pendidikan akan mencapai performa terbaik jika dipimpin oleh seorang kepala yang kuat, visioner, konsisten, demokratis, dan berani mengambil keputusan strategis.
Pemimpin lebih kuasa menciptakan kreasi dan inovasi untuk mengembangkan organisasi sekalipun tugas dan resiko tugas yang capai lebih berat atau beresiko dibanding bawahan, namun sering kali seorang pemimpin dapat mencapai kepuasan diri (statisfaction)  karena dapat mengaktualisasikan diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sehingga dampak positif pada diri pemimpin adalah peluang karier yang lebih tinggi sebagai mpenghargaan atas prestasi yang telah dicapai. Kepuasan lainnya adalah dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.
Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, dibawah ini penulis sampaikan beberapa definisi visionary leadership, yaitu:
a.       Kepemimpinan (Visionary Leadership), merupakan keampuan pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasi suatu visi yang realistik, dapat dipercaya, atraktif tentang masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisional yang terus bertumbuh dan meningkat sampai saat ini, mengikuti perkembangan zaman. Pemimpin mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan organisasi, hal ini didasari oleh legitimasi secara formal atau nonformal yang melekat pada diri pemimpin.
b.      Kepemimpinan (Visionary Leadership) dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, menstransformasikan, mengimlementasikan, dan menciptakan pemikiran-pemikiran ideal yang beerasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita  organisasi dimasa depan yang harus dicapai melalui komitmen semua personil.
c.       Kepemimpinan (Visionary Leadership), adalah kekampuan pemimpin dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisakan, dan menciptakan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil dari interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders, yang diyakini atau diwujudkan melalui komitmen semua anggota.
Berdasarkan implementasi di atas dapat disimpulkan bahwa, Visionary leadership adalah kemampuan pemimpinutnuk mencetuskan ide atau gagasan suatu visi selanjutnya melalui dialog yang kritis dengan unsur pemimpin/ anggota organisasi dan stakehlders lainnya, merumuskan masa depan  organisasi yang dicita-citakan yang harus dicapai melalui komitmen semua organisasi melalui proses sosialisasi, transformasi, implementasi gagasan ideal oleh pemimpin organisasi.




 BAB III
SIMPULAN

Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.





















 DAFTAR PUSTAKA

a.    http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemenkepemimpinan_6811.html
b.    James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan, Jakarta:Mitra Usaha
c.    kemendikbud.go.id/ 2013/ 3/ kebijakan strategi kemendikbud.
d.   pipsus.kompas.com/ 2236/ kurikulum 2013
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta
e.    puskurbuk.net/ …./ uji publik-kurikulum 2013 html.
     W. Brown steven, 1998, Manajemen Kepemipinan, Jakarta: Profesional     Books
f.     www.antaranews.com/ mendikbud-buku-kurikulum.
g.    www.badilag.net/ prinsip pendidikan equality dan equalitas
h.    www.blogspot.com/ makalah kependidikan
i.      www.slideshare.net/ makalah leadership